Adsence

Rabu, 23 Juni 2010

*********** MARILAH KITA LEBIH PERCAYA LAGI ***********


             Baca Alkitab Untuk Kehidupan Terbaik Anda Sekarang
                                       ( Ibrani 11:8-40 )

"Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." ( Ibr 11:1 )

Sebuah tempat pendakian gunung di Swiss Alps melayani para pengusaha untuk mendorong para karyawan mereka mendaki bersama-sama lintasan menuju pegunungan. Sasarannya adalah untuk membangun persahabatan dan mengajarkan teamwork. Meskipun itu merupakan perjalanan yang dapat ditempuh kira-kira delapan jam sampai puncak, seseorang dengan kemampuan berjalan normal dapat naik sampai ke puncak. Setiap pagi para pendaki itu berkumpul di kaki pegunungan saling memberi semangat sebelum mulai mendaki. Biasanya, kelompok itu menjadi sangat bersemangat, mereka hampir tidak sabar menunggu untuk segera mendaki lereng-lereng pegunungan, untuk mengambil foto bersama dan untuk merayakan kemenangan mereka.

    Mereka mendaki selama beberapa jam sebelum beristirahat, Kira-kira setengah perjalanan dari pendakian itu ada sebuah restoran tua namun menarik. Pada tengah hari, para pendaki yang lelah itu datang dengan susah payah ke restoran itu, melepaskan perlengkapan pendakian mereka, dan duduk dekat perapian untuk minum kopi, atau cokelat panas, dan makan siang. Dengan latar belakang pegunungan, para pendaki itu menikmati pemandangan hangat, menyenangkan, dan indah.

    Menariknya, setelah mereka kenyang dan nyaman kurang dari setengah dari pendaki itu memilih untuk mendaki sampai ke puncak gunung. Itu bukan karena mereka tidak mampu; itu bukan karena pendakian itu terlalu sulit. Keengganan untuk melanjutkan pendakian mereka adalah karena mereka puas dengan dimana mereka berada. Mereka kehilangan semangat mereka  untuk menggapai yang terbaik, untuk mengalami pemandangan-pemandangan yang belum pernah mereka bayangkan sebelumnya. Mereka telah merasakan sedikit keberhasilan, dan mereka berpikir, ini cukup baik.

    Sering kali, kita melakukan hal yang sama. Kita memiliki sasaran untuk mematahkan kebiasaan buruk, mengurangi berat badan, atau membayar tagihan kartu kredit kita. Mulanya, kita begitu bersemangat. Kita berapi-api dan kita memulainya! Tetapi setelah beberapa waktu kemudian, kita menjadi malas; kita menjadi puas diri. Mungkin kita hanya melihat sedikit perkembangan, namun kemudian kita merasa nyaman dimana kita berada. Dimana kita berada mungkin bukanlah tempat yang buruk, tetapi kita tahu bahwa itu bukan tempat seharusnya kita berada. Kita tidak sedang mengembangkan iman kita. Kita tidak sedang mengejar yang terbaik yang Tuhan taruh dalam hati kita.

    "Joel, saya cukup berhasil dengan sasaran saya," seorang teman berkata "Saya bisa merokok dua bungkus dalam sehari, dan sekarang hanya satu bungkus." Seorang yang lain berkata, "Dulu saya kelebihan berat badan sebanyak lima puluh pon, tetapi sekarang berat badan saya telah berkurang sepuluh pon."

    "Saya senang dengan itu," saya berkata kepada orang-orang tersebut. "Itu permulaan yang baik, dan dibutuhkan usaha untuk bisa mencapai sasaran anda. Tetapi jangan cepat merasa puas. jangan puas dengan sedikit perkembangan. Mulailah mempercayai perkembangan yang lebih baik, kejarlah yang terbaik dari Tuhan."

    Mungkin anda mempunyai sebuah bisnis dan anda telah mengalami sedikit keberhasilan. Namun demikian, belakangan anda tidak lagi berusaha keras, sambil berpikir mungkin anda telah mencapai batas-batas anda. Anda tidak mengembangkan iman anda. Anda tidak mempercayai peningkatan pelanggan anda atau keuntungan anda. Tidak, jangan berhenti di tengah jalan; naik terus sampai puncak gunung. Percayalah kepada Tuhan untuk lebih besar lagi.

    Beranilah untuk melangkah keluar dari zona kenyamanan anda. Tuhan mempunyai lebih banyak lagi. Kejarlah teruz dan tetaplah percaya. Tidak dibutuhkan usaha yang lebih keras untuk percaya dan tetap penuh denga iman dibandingkan dengan usaha yang dibutuhkan untuk mengembangkan sikap negatif dan kalah. Bangunlah setiap pagi dan katakan, "Ini akan menjadi hari yang baik! Aku percaya impian-impianku akan terwujud. Tuhan masih menyimpan hal-hal yang lebih besar lagi." Ketika anda memiliki sikap demikian, anda sedang melepas kuasa adikodrati Tuhan kedalam kehidupan anda, dan takkan lama lagi, anda akan memulai mengalami lebih banyak kebaikan-kebaikan Tuhan.

    Tetapi itu tidak datang dengan mudah. Orang-orang yang melihat impian-impian mereka terwujud adalah orang-orang yang memiliki tekad, keuletan; orang-orang yang menolak untuk merasa puas di tengah jalan. Dalam perjanjian lama, Abraham adalah seorang pahlawan iman, seseorang dengannya Tuhan telah membuat perjanjian yang masih mempengaruhi dewasa ini. Ironisnya, bertahun-tahun sebelumnya, ayah Abraham, Terah, telah berharap untuk pindah ke tempat dimana Tuhan dikemudian hari memimpin Abraham kesana. Firman Tuhan berkata "Ayah Abraham meninggalkan Ur dan berangkat ke kanaan"(lihat kejadian 11:31). Sekarang kanaan adalah Tanah perjanjian, dan Terah telah bermaksud untuk membawa keluarganya untuk pergi ke tanah yang berlimpah itu. Namun Firman Tuhan menyatakan bahwa Terah "berhenti ditengah jalan dan menetap di Haran" (lihat kejadian 11:31). Mengapa ia berhenti disana?

    Tidak dapat disangkal adalah sulit mengadakan perjalanan dengan membawa hewan-hewan peliharaan, ternak, anggota keluarga dan semua harta benda. Anda dapat membayangkan betapa penuh stres perjalanan semacam itu, belum lagi betapa memusingkan perpindahan pada empat ribu tahun yang lalu. Akhirnya, Terah berkata, "Atu tak mampu melanjutkan perjalanan ini. Aku tahu ini bukanlah Tanah Perjanjian, tetapi marilah kita menetap disini saja; tanah ini cukup baik. Paling tidak kita bisa bertahan hidup disini.

    Saya bertanya-tanya berapa kali kita melakukan hal yang sama. Kita memiliki impian yang besar dalam hati kita, kita berusaha menjadi yagn terbaik dalam karier kita, yang terbaik sebagai orang tua, yang terbaik dalam hidup kita bersama Tuhan. Kita telah memulai, namun kemudian hal-hal menjadi sulit, dan menggapai sasaran kita tidak terjadi secepat harapan kita. Barangkali, serupa dengan ayah Abraham, kita berkata, "Marilah kita menetap disini saja. Ini bukanlah yang sungguh-sungguh kita inginkan, tetapi ini cukup baik."

    Jangan jatuh kedalam perangkap tersebut. Anda diciptakan untuk sesuatu yang lebih besar daripada hanya cukup baik. Lihatlah diri anda dicermin dan katakanlah, "Aku tidak puas menjadi seorang yang biasa-biasa. Segala sesuatu mungkin sulit. Tidak ada yang mendukung aku, tetapi aku tetap mencari Tuhan. aku percaya kepada Tuhan untuk menolong aku memperluas cakrawalaku dan tetap mempercayai segala hal yang Ia peruntukan bagiku. Aku tetap akan maju ke Tanah Perjanjian."

    Mungkin anda seperti ayah Abraham, Anda telah menetap ditengah jalan, dan anda telah merasa nyaman di tempat di mana anda berada. Saya menantang anda untuk melepaskan pancang-pancang anda, mengemasi kemah-kemah anda, mambawa harta milik anda dan meneruskan perjalanan. Perbesarlah visi anda! Anda mungkin telah mengalami suatu penundaan, tetapi itu tidak masalah; Anda dapat mulai lagi hari ini juga, anda hanya perlu memusatkan perhatian anda kepada sasaran anda, menetapkan perjalanan anda, dan memiliki sikap, Aku tidak akan puas dengan sedikit kasih dan sukacita, sedikit damai dan kepuasan, atau sedikit kebahagian. Tidak, aku akan meraih potensiku yang seutuhnya dalam Tuhan. Aku akan mulai menjalani kehidupanku yang terbaik sekarang ini!


$$++ Doa Hari Ini untuk Kehidupan Terbaik Anda Sekarang ++$$


Bapa, aku senang untuk memulai perjalanan iman yang baru ini bersama Engkau. Tolonglah aku untuk mengembangkan suatu visi yang baru untuk kehidupanku, untuk percaya kepadaMu bahwa Engkau akan memberikan hari-hari yang lebih baik di waktu yang akan datang, dan untuk mengetahui bahwa Engkau akan terus memperluas cakrawala-cakrawalaku sementara aku percaya bahwa Engkau akan melakukan hal-hal yang lebih besar didalam dan melalui kehidupanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar